SENSASI MENJADI ORANG BEKEN
SENSASI MENJADI ORANG BEKEN (PENTIGRAF)
Mungkin memang sudah bakat alami Pak Sunaji selalu jadi orang beken. Dari masih TK sampai lulus kuliah S2, selalu jadi ketua kelas. Ikut diklat di manapun juga didaulat menjadi ketua. Di masyarakat menjadi ketua RT, di level RW menjadi ketua DKM masjid jami. Di level kelurahan menjadi ketua forum silaturahmi warga sekelurahannya. Di tempat tugas dia menjadi kepala sekolah, di tempat sekolah putra putrinya dia menjadi ketua komite. Kesimpulannya, dimana pun Pak Sunaji berada dia selalu menjadi ketua. Menjadi orang paling beken di antara mereka. Sudah biasa jika Pak Sunaji berada di suatu tempat, banyak orang menyapanya. Mengajak bicara begitu akrab, begitu hormat, karena Pak Sunaji ini selain tampan, pintar, sholeh, ramah juga baik hati. Terlalu sering Pak Sunaji diajak bicara orang, bahkan lebih sering ibu-ibu muda dan cantik-cantik ketika sedang di mall atau di tempat-tempat lainnya. Tidak terhitung berapa kali istri beliau sampai cemburu ketika sang suami diajak ngobrol wanita-wanita cantik di berbagai tempat. Tetapi, ketika ditanya oleh istrinya siapa wanita yang baru saja berbicara begitu akrab cenderung mesra dengannya, dengan jujur Pak Sunaji menjawab bahwa dia tak mengenalnya. Sudah terlalu banyak jabatan ketua beliau sandang di berbagai tempat, kegiatan dan organisasi. Tidak mungkin Pak Sunaji hapal satu persatu mereka yang menjadi anggota atau bawahannya.
Suatu ketika, Pak Sunaji sedang mengantri membeli bahan bakar di sebuah SPBU. Ketika antriannya sudah tinggal 3 motor lagi, ia mulai turun dari sepeda motor, membuka jok belakang dan tutup tangki bahan bakar. Setelah itu beliau mulai melihat ke sekeliling antrian yang ada di sekitarnya. Persis di barisan sebelah kanannya ada seorang wanita berusia kurang dari tiga puluh tahunan. Seorang ibu muda yang sedang cantik-cantiknya. Wanita itu terus saja memandang ke arahnya penuh makna. Matanya menyiratkan kebahagiaan dan mungkin juga kekaguman mendalam kepada Pak Sunaji. Sinar mata yang biasa ditemui beliau dari para wanita yang biasa menyapa dan mengajaknya bicara berlama-lama. Sampai akhirnya, antrian sang wanita itu persis di sebelah Pak Sunaji jelang satu motor lagi sudah bisa mengisi bahan bakar. Wanita cantik itu berkata dengan penuh rasa syukur bahwa dia bertemu Pak Sunaji di SPBU. Dia minta tolong dibelikan bahan bakar, karena kehabisan di jalan, dompetnya tertinggal di rumah, sedang rumahnya masih jauh. Tanpa ragu Pak Sunaji mengiyakan permintaan sang ibu cantik itu, sambil mengingat-ingat siapakah dia, kapan dan dimana pernah bertemu.
Saat pengisian, Pak Sunaji memesan pertalite dua puluh ribu rupiah. Sedang si ibu cantik di sisi kanan mesin dispenser mengisi juga, lalu dia berkata ke petugas SPBU yang bayar bapak itu sambil menunjuk ke arah Pak Sunaji. Pak Sunaji pun mengangguk mengiyakan sambil tersenyum. Si ibu cantik pun segera berlalu sambil mengucapkan terima kasih kepada Pak Sunaji. Dibalas dengan ramah pula oleh beliau. Lalu Pak Sunaji menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan. Tapi petugas SPBU bilang masih kurang. Pak Sunaji terkejut, segera dia bertanya kenapa bisa kurang? Dia beli pertalite dua puluh ribu, kan seharuanya masih ada sisa tiga puluh ribu. Petugas SPBU memberi tahu bahwa si ibu tadi membeli pertamax senilai tiga puluh lima ribu. Pak Sunaji tentu saja kaget bukan kepalang, dia segera melihat ke arah angka yang tertera di panel penunjuk harga pembelian si ibu. Benar Pertamax senilai tiga puluh lima ribu. Pak Sunaji menjadi bingung, tadi dari rumah dia hanya membawa selembar uang lima puluh ribuan itu saja untuk membeli pertalite dua puluh ribu dan sisanya buat beli martabak telor kesukaannya bersama keluarga. Sekarang uang itu bahkan kurang untuk membayar beli bahan bakar saja. Pak Sunaji nampak kebingungan, petugas itu bertanya apakah beliau kenal ibu tadi. Pak Sunaji menggeleng. Letugas itupun menjelaskan bahwa Ibu tadi sudah sering minta dibelikan pertamax oleh orang-orang yang ditemuinya di SPBU ini. Pak Sunaji melongo. Dia yang punya uang aja beli bahan bakar cuma pertalite dua puluh ribu. Laah yang dibayarin malah isinya Pertamax tiga puluh lima ribu. Pak Sunaji pusing tujuh keliling bagaimana cara membayar kekurangan pembelian bahan bakar yang lima ribu, padahal dia sudah tidak membawa uang lagi. Hatinya mengeluh. Hadeeehhh, kok begini ya rasanya jadi orang beken. Beliau baru sadar jika tadi dia sudah kena tipu.
Jakarta, 7 Juni 2020
14 Syawal 1441H
Stangkai Kasih Putih
Alghie Suwandi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kapan mengisi BBM lagi, Uztad. Biar saya minta dibayarkan walau saya ngak c****k ibu tadi.he he
Wkkkk... Nanti saya tanya Pak Sunajinya dulu ya Bunda :D
Beken keren ceritanya. Mengibur...
Alhamdulillah, matur nuwun Kangmas. :D
Duh kasihan pak Sunajinya pak. Ksnapagak dikenalkan samap penulisnya? Wkwkwkwkwk
Wkkkkk... Saya malah yg mungkin harus banyak belajar sama beliau Uda :D
Wow, keren pentigrafnya pak
Wkkkkk... Wing ketipu kok sibilang keren Bunda. Wkwkwkwkkk :D :D :D
Hahaha, keren pak.
Hahaha, sebenernya ini pengalaman pribadi bunda. Bedanya saya ga sebeken tokoh di atas ajah :D
Hahaha, sebenernya ini pengalaman pribadi bunda. Bedanya saya ga sebeken tokoh di atas ajah :D
Lumayan suguhan cerpennya buat santapan makan siang
Wkkkkk... Penasaran aja Cikgu, kok teman2 banyak yg bisa bikin pentigraf bagus. Maka saya juga tertantang untuk ikut, paling nggak satu aja dah buat tanda HADIRR :D
Kekurangannya bayar pakai ktp aja pak,he he
Wkkkkk... Kasih tau nggak yaaaa :D
Wkkkk... Emang oerlu bikin sambungannya ya Bunda :D
Salam beken pak idola ku.Folow balik donk pak h h h
Alhamdulillah, matur nuwun bunda. Baik aku follow, tapi aering bermasalah, sering ga bisa. Aku ga paham kenapa
Hahaha pak Sunaji ke ge eran... keren twistnya pak...
Pak Suwandi aslinya Uni :D
Masya Allah pak...bakat alami untuk selalu mendapat amanah...luar biasa pokoE
Wkkkk... Keren memang Pak Sunaji itu Bunda :D
Keren pak
Alhamdulillah, matur nuwun Bunda :D
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Wkkkkkk... Awas bikin dosa sama Pak Sunaji loh bunda... Wkwkkkkkkk :D
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Hhhhhh,, kalai ini pak sunaji seperti orang sok keten, GR sendiri ama ibu2 muda yg cantik wkwkwk
Ha ha ha.....kerennnn....jadi gmana solusinya yg lima ribu lagi pak...
Wkkkkk... Nitipin jam tangan buat jaminan bayar kekurangan :D